Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 19:28:30【Sehat】489 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(78)
Artikel Terkait
- Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat
- Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam
- Hari pangan dunia untuk Asta Cita
- Produk biji
- Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen
- Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025
- IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG
- Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi
- Kapolri cek langsung kesiapan sarpras tanggap darurat bencana
- Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih
Resep Populer
Rekomendasi

Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia

Hidung Sering Berair (Meler)? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar

Vokasi Unhas dan Pemkot Makassar perkuat ekosistem pangan halal

KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT

Rahasia kulit sehat dan awet muda dengan 7 makanan kaya kolagen alami

Perjanjian Australia–PNG buka peluang kerja sama dengan Indonesia

Polda Metro Jaya tangkap sembilan tersangka penyekapan di Tangsel